Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Motif Ragam Hias Bali

Rabu, Juli 02, 2014 Novita Anggun Dwi Permatasari 1 Comments Category :

Motif Ragam Hias Bali

Ciri penting dalam ragam hias ini adalah merupakan perkembangan dari motif Padjajaran dan motif Majapahit. Hal ini ditinjau dari bentuk angkup dan sunggarnya.

Ragam hias Bali terdiri dari Daun Pokok, Daun Sunggar, Angkup, Benangan, Ulir Induk, Trubusan, Endog. Berikut ini adalah keterangan dari masing-masing motif ragam hias Bali.
           
1)    Daun Pokok
Dari ragam hias ini sifatnya cembung di tengah. Pada tengah-tengah daun pokok (bagian tertinggi) di buat pecahan.
2)    Daun Sunggar
Lazimnya dinamakan ikal mursal atau rekalisitran. Sifatnya krawing dengan tumbuh ukir pada sisi dalam daun tersebut.
3)    Angkup
Berbentuk hampir sama dengan angkup Pajajaran yang bersifat cembung.
4)    Benangan
Dalam ragam hias ini diakhiri dengan bentuk ukir ditengah-tengah dan bersifat benangan timbul.
5)    Ulir Induk
Pada ragam hias Bali mempunyai ciri  khusus yakni merupakan ujung dari pada benangan. Dalam pelaksanaan dari benangan ini yang bersifat cekung, diakhiri dengan bentuk ukir hingga ukir tersebut merupakan bentuk kaos.
6)    Trubusan
Merupakan daun semi, tapi mempunyai ciri yang berlainan dengan trubusan yang terdapat pada ragam hias Pajajaran maupun Majapahit, bentuk trubusan disini berupa ukiran yang cembung. Kalau bentuk kecil trubusan berbentuk puker.
7)    Endong
Sama halnya dengan ending pada ragam hias Pajajaran, mempunyai sifat pelengkap dan pemanis dari daun pokok. Semua bentuk pecahan atau cawan merupakan lengkung dobel atau lengkung ganda.

RELATED POSTS

1 komentar